Cari Blog Ini

Sabtu, 04 Desember 2010

GARUDA MENGEPAKKAN SAYAPNYA

garuda didadaku
garuda kebanggaanku
ku yakin hari ini pasti menang ....


Sekilas lagu berjudul Garuda Di Dadaku dari goup band Netral ini berkisah tentang sepakbola Indonesia. Kita ketahui sebelumnya prestasi sepak bola tim yang berjuluk "Garuda" ini memang jauh dari harapan masyarakat sebelumnya. Sejak era 1999 an ketika itu para punggawa Indonesia adalah lulusan dari Primavera* di lini depan ada Kurniawan Dwi Yulianto serta Bambang Pamungkas, ditopang jendral lapangan tengah Bima Sakti serta tembok barisan belakang adalah Bejo Sugiantoro dan Apples Tachuari dengan penjaga gawang Hendro Kartiko mereka adalah bintang di masa itu. Namun kebintangn mereka belum mampu memberikan prestasi terbaik bagi Indonesia tercatat sejak 1938 hingga sekarang prestasi timnas senior Indonesia sebagai berikut :


1. Piala Dunia 1938: Meski pada piala dunia di Prancis ini bukan diwakili timnas sepakbola Indonesia, karena masih di bawah jajahan Hindia Belanda. Tapi Indonesia tetap bangga karena para pemain NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie), tim yang berangkat dengan bendera Hindia Belanda kebanyakan adalah orang pribumi. Semakin menggembirakan karena penampilan NIVU mencatat sejarah sebagai tim sepakbola Asia pertama yang tampil di piala dunia.
2. Olimpiade 1956: Di ajang yang diselenggarakan di Melbourne Australia, timnas sepakbola Indonesia memang gagal meraih tropi juara. Tapi tim besutan pelatih Toni Pogacknik (Yugoslavia) berhasil membuat sensasi dengan menahan imbang tanpa gol raksasa sepakbola dunia saat itu, Uni Soviet.
3. Asian Games 1958: Masih dilatih Toni Pogacknik, pada ajang yang digelar di Tokyo ini timnas berhasil meraih medali perunggu. Cukup berkesan dan sulit terlupakan karena merupakan medali pertama timnas sepakbola Indonesia di ajang resmi turnamen Internasional.
4. SEA Games 1987: Bertempat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, timnas sepakbola Indonesia untuk pertama kalinya sukses menjadi juara SEA Games. Adalah Ribut Waidi yang berhasil menyarangkan satu gol ke gawang Malaysia di partai final yang berlangsung seru dan menegangkan.
5. SEA Games 1991: Untuk kedua kalinya timnas sepakbola Indonesia berhasil meraih medali emas pada ajang bergengsi antar negara Asia Tenggara yang berlangsung di Manila, Filipina. Di babak pamungkas, Indonesia mengalahkan Thailand 4-3 melalui drama adu penalti.
6. Piala Asia 1996: Untuk pertama kalinya dalam sejarah, timnas sepakbola Indonesia berhasil lolos ke piala Asia.  Di laga perdana yang berlangsung di Uni Emirat Arab, tim “Merah Putih” membuat kejutan dengan menahan imbang 2-2 Kuwait, pemegang juara piala Teluk. Tidak hanya itu, striker Widodo Cahyono Putra sukses menciptakan gol cantik yang dinobatkan sebagai gol terbaik Asia 1996.
7. Piala Asia 2004: Ajang yang berlangsung di China ini merupakan kali ketiga timnas sepakbola Indonesia tampil di even bergengsi antar negara se-Asia tersebut. Di mana di ajang inilah “Pasukan Garuda” berhasil menorehkan sejarah baru, setelah mencatat kemenangan pertamanya di piala Asia dengan mengalahkan Qatar 2-1. Tim besutan pelatih Ivan Kolev (Bulgaria) sebenarnya berpeluang kembali mencatat sejarah lolos ke babak perempat-final. Sayang pada partai terakhir, Indonesia kalah 3-1 dari Bahrain.
8. Piala Tiger 2004: Meski gagal meraih juara setelah dikandaskan Singapura di babak final, timnas sepakbola Indonesia sukses melalui babak penyisihan dengan fantastis tanpa kebobolan satu gol pun di ajang ini. Yang paling mengesankan tentunya saat mengalahkan Malaysia di babak semi-final yang berlangsung seru dan dramatis. Indonesia sempat kalah 2-1 pada leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, namun Boas Salossa dan kawan-kawan “mengamuk” di kandang Malaysia dan menang 4-1 di hadapan puluhan ribu pendukungnya.
9. Piala Asia 2007: Timnas sepakbola Indonesia meraih kemenangan keduanya di ajang piala Asia ketika mengalahkan Bahrain 2-1, tim yang pernah menyingkirkan Indonesia di even yang sama beberapa tahun lalu. Di ajang ini pula, striker Elie Aiboy mencetak gol indah ke gawang Arab Saudi yang membuat publik sepakbola nasional tersentak dan membanjiri stadion utama. Sayang tim yang kala itu di nahkodai pelatih asal Bulgaria Ivan Kolev, gagal lolos ke babak kedua, setelah dikalahkan tim kuat Korea Selatan 1-0 di laga terakhir penyisihan grup.
10. Piala Kemerdekaan 2008: Meski tampil sebagai juara setelah Libya, yang sedang unggul sementara 1-0, menolak melanjutkan permainan di final. Tapi hasil yang diperoleh timnas sepakbola Indonesia di ajang tersebut menjadi penawar duka. Maklum saja, karena Indonesia sudah cukup lama tidak mampu meraih tropi juara turnamen internasional. Indonesia terakhir tampil sebagai juara di ajang ini pada 1961 dan 1962. Terlebih karena kemenangan itu diraih di tengah kondisi sepakbola nasional sedang terpuruk, akibat krisis kepemimpinan yang melanda PSSI.
Namun pada tahun 2009 yang lalu Timnas belum mampu menorehkan hasil baik di Sea Games bahkan tim U-23 Indonesia harus menelan kekalahan dari tim lemah Laos.
Akhirnya pada tahun 2010 ini Indonesia merekrut pelatih baru, ya ialah Alfred Riedl pelatih asal Austria ini kini menangani timnas Indonesia untuk mengangkat prestasi Indonesia yang telah lama tenggelam.
Beban Riedl memeng berat dengan waktu kurang dari 4 bulan harus mempersiapkan tim Indonesia guna melakoni turnament AFF (dulu Piala Tiger) sebab tidak mudah memilih pemain kemudian meraicik tim serta mematangkan tim inti dalam sepakbola itu. Namun bukan jadi alasan untuk Riedl merangkai tim Indonesia ini. Berbagai  ujicoba di laksanakan guna mematangkan permainan tim serta membuat strategi tertentu. Memang saat lawan tim semifinalis Piala Dunia 2010 di Afsel yaitu Uruguay timnas harus menelan kekalahan yang cukup besar 7 - 1, tetapi kebangkitan Indonesia terlihat ketika melakoni ujicoba melawan Maladewa, Indonesia menang 3 - 0.
Awal kebangkitan Indonesia yang sebenarnya muncul saat laga perdana Turnamen AFF yaitu melumat tim serumpun Malaysia dengan skor 5 - 1 pada 1 Desember 2010. Dengan diperkuat 2 pemain naturalisasi yaitu Christian "Eloko" Gonzales asal Uruguay dan Irfan Bachdim yang memiliki darah Indonesia dan Belanda Indonesia berhasil meraih hasil maksimal. Indonesia sempat tertinggal 1-0 namun dengan semangat Garuda Indonesia berhasil membalikkan keadaan dengna mencetak 5 gol masing-masing disarangkan oleh Gonzales, M Ridwan, Arif Suyono, Irfan Bachdim serta gol bunuh diri dari pemain Malaysia. Pada pertndingan ke dua Indonesia juga berhasil melumat tim Laos dengn skor 6 - 0 pada 4 Desember 2010. Namun kita tidak pantas untuk berpuas diri terlebih dahulu walau tiket ke Semifinal AFF sudah di tangan timnas harus tetaplah menjaga konsistensi permainan agar bisa meraih tempat tertinggi di kasta ASEAN. Ayyyyyyyyyyooooooooooo timnas INDONESIA kami menaruh harapan kepadamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar